Kamis, 14 Februari 2013

Tazkiyatun Nafs

Bersahabat dengan Istighfar

Suatu hari saat sedang bersama murid-muridnya di masjid, Imam Hasan Al-Bashry didatangi seseorang yang sedang kebingungan. Ia mengatakan “Kemarau panjang telah menyengsarakan kita. Hujan tak kunjung datang.” Imam Hasan Al-Bashry berkata, “Beristighfarlah kepada Allah.” Kemudian, seorang yang hampir putus asa mendekatinya dan berkata, “Istriku seorang perempuan yang mandul. Ia tak kunjung hamil, padahal kami sangat merindukan anak.” Imam Hasan Al-Bashry berkata, “Beristighfarlah kepada Allah.” Setelah itu seseorang lain datang lalu berkata, “ Ladangku sangat tandus. Sudah berapa lama tanaman tidak tumbuh di sana.” Imam Hasan Al-Bashry berkata, “Beristighfarlah kepada Allah.”

Mewakili yang lain, seorang muridnya pun bertanya, “Kami heran denganmu. Setiap ada orang bertanya, engkau menjawab ‘Beristighfarlah kepada Allah.’ Mengapa engkau tidak memberi jawaban lain?”

Maka Imam Hasan Al-Bashry membacakan surat Nuh ayat 10-12, “...Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya dia akan mengirim hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”


Imam Hasan Al-Bashry bertanya, “Apakah kalian menginginkan pikiran yang terang, hati yang lapang dan hidup yang menyenangkan? Beristighfarlah kepada Allah.”Kemudian beliau membaca surat Hud ayat 3, “Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberikanmu kenikmatan yang baik kepadamu.”

Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian menginginkan untuk terhindar dari bencana, fitnah, dan ujian? “Lalu beliau membaca surat Al-Anfal ayat 33, “...Dan tidaklah Allah akan menghukum mereka, sedang mereka masih memohon ampunan.”

“Apakah kalian ingin menghapus keburukan-keburukan, ditambah kebaikan-kebaikan dan diangkat derajat kalian?” Kemudian beliau membacakan surat Ali Imran ayat 135-136, “Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah dan memohon ampunan atas dosa-dosanya. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang yang beramal.”

Sahabat perkataan Imam Hasan Al-Bashry itu menyadarkan kita bahwa begitu banyak keutamaan istighfar untuk mereka yang rajin mengucapkanya. Selain simbol permohonan ampunan, istighfar juga merupakan pengakuan kelemahan diri dan persaksian akan kekuasaan Allah SWT.

Dari kesadaran ini kita bisa memahami mengapa Rasulullah SAW yang telah Allah jamin ampunan atas dosa-dosanya, masih mengucapkan istighfar minimal 70 kali sehari. Ibnu Taimiyah pun mengamalkannya “Saat diriku resah karena menyadari berbuat salah, aku beristighfar seribu kali hingga diriku tenang.” Semoga kita memiliki begitu banyak kebutuhan dan kekurangan di hadapan Allah bis semakin bersahabat dengan istighfar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar