Minggu, 17 Februari 2013

Tahukah Ada ?


Melacak Jejak Kehidupan Di Luar Angkasa Luar

Oleh Sami al-Qasim

                Pada tahun 2009 dari dunia pengkajian antariksa diberitakan ambisi Australia untuk mengirimkan misi luar angkasa mereka. Jaringan berita ABC Australia menyebutkan Australia bermaksud mengirimkan misi antariksa ke planet Gels 581 yang dipandang sebagai planet paling mirip dengan bumi di luar tata surya kita. Disebutkan bahwa planet ini ditemukan pada bulan April tahun 2007, ukurannya diperkirakan mencapai delapan kali besar bumi, berjarak sekitar dua puluh tahun cahaya dari bumi.
Program misi angkasa luar ini mendapat sambutan luar biasa. Ini dapat terlihat dari jumlah  pengunjung situs Hello from Earth yang menembus angka dua puluh enam juta hanya pada menit-menit awal peluncurannya sehingga sempat menimbulkan gangguan terhadap situs yang dimaksud.
Tata surya yang kita tempati meruakan salah satu di antara seratus milyar bintang. Ini belum keseluruhan jagat raya ini, masih terdapat materi gelap, debu kosmik, celah hitam dan benda lainnya. Para pakar memperkirakan terdapat satu milyar bintang dalam galaksi tempat tata surya kita berada. Oleh karena itu dapat dibayangkan betapa kecilnya kita sesungguhnya di belantara alam raya ini, apalagi di hadapan Allah.
Wilson da Silva, juru bicara misi menyatakan bahwa meskipun misi akan terbang dengan kecepatan cahaya, yaitu 300 ribu kilometer perdetik. Misi akan menempuh perjalanan selama dua puluh tahun, artinya misi baru akan sampai di planet dimaksud pada tahun 2029. Dia juga memberikan isyarat tentang kemungkinan informasi yang akan dikirim dengan penjelasan bahwa planet tersebut diyakini mengandung air, planet pertama dari 358 planet yang ditemukan hingga sekarang yang memiliki peluang terdapat kehidupan.
Perlu diketahui bahwa Amerika menyembunyikan banyak informasi tentang proyek penelitian kehidupan di angkasa luar. Tidak diragukan mereka memiliki berbagai informasi tentang topik ini, tetapi mereka tidak mengizinkan untuk dipublikasikan. Misi penjelajahan angkasa yang mereka lakukan dengan biaya miliaran Dolar AS sudah barang tentu bukan kerja asal-asalan tanpa tujuan, melainkan berdasarkan berbagai pertimbangan dan penelitian yang mengarahkan kepada adanya kehidupan yang bisa jadi masih berupa kehidupan primitif atau kehidupan yang telah berlangsung lama dan berkembang di luar planet Bumi ini. Mereka berlomba untuk mengungkapkan rahasia ini.
Para pakar menemukan berbagai spesies asing yang hidup di dasar laut dalam, ajaibnya makhluk hidup tersebut tinggal di kawasan yang dekat dengan wilayah aliran lava cair yang panas, sehingga membuat suhu air di sana menjadi panas dan ‘awalnya dipandang’ mustahil ada kehidupan di sana. Adanya kehidupan dengan situasi yang sangat sulit ini suatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Ini kemudian menggiring pemikiran keberadaan kehidupan di planet lain meskipun kondisi dan situasi disana sangat ekstrim.
Tidak seorang pakar pun sebelumnya memperkirakan terdapat kehidupan di dalam sebuah gua batu vulkanik yang diperkirakan terbentuk jutaan tahun yang lalu, tanpa cahaya, tanpa udara, dan tanpa air. Tidak seorang pun berfikir ada yang bertahan hidup dalam kondisi seperti ini. Ternyata belakangan terdeteksi adanya kehidupan di sana. Oleh karena itu pertanyaan itu kembali muncul, jika memang demikian tidak mustahil terdapat kehidupan di planet lain, Mars misalnya.
Para ahli menemukan tanda-tanda kehidupan primitif pada sebuah meteorit yang pernah jatuh ke Bumi. Belakangan mereka menemukan tanda-tanda yang menunjukkan kehidupan yang merata pada berbagai kawasan, tidak hanya terkonsentrasi pada satu titik atau satu lokasi.
Mari memperhatikan jagat raya ini. Diperkirakan terdapat seratus milyar bintang di langit, diantaranya milyaran bintang yang menyerupai matahari kita. Selain itu terdapat pula jutaan bintang yang membentuk tata surya seperti matahari yang dikelilingi planet-planetnya. Anggaplah terdapat satu planet saja pada masing-masing tata surya tersebut yang mungkin terdapat kehidupan disana. Dapat diperkirakan jumlah planet yang mungkin ditinggali makhluk hidup di luar angkasa sana. Ini menggiring pada pakar untuk berfikir adanya kehidupan selain di bumi ini.
Lembaga penelitian antariksa Amerika NASA menyampaikan bahwa dalam suatu penelitian mereka, ditemukan perairan luas yang membeku di planet Mars. Penemuan ini menurut mereka dapat saja menjadi alasan mengirim pesawat ulang antariksa dengan membawa misi sejumlah pakar terkait dalam periode dua puluh tahun ini.
Informasi tadi hanya sekelumit tentang bagaimana para ilmuwan berlomba-lomba mencari kebenaranadanya kehidupan di luar Bumi. Sebagian besar mereka menyakini keberadaannya, oleh karena itu, mereka berusaha untuk menemukan dan melakukan kontak dengan makhluk asing tersebut. Sebagai muslim tentu kita tidak dapat melewatkan berita seperti ini tanpa berkaca kepada Al- Qur’an yang telah memberi isyarat adanya kehidupan di luar bumi ini (di langit), dan Allah Maha Kuasa mempertemukan atau menghimpun kita dengan makhluk-makhluk tersebut, jika mereka memang ada. Allah SWT berfirman,
“Di antara tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang merayap yang Dia sebarkan pada keduanya, dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (Q.S. Asy-Syuuraa :29)
Dalam ayat tersebut terdapat petunjuk adanya makhluk selain yang terdapat di bumi, perhatikan firman-Nya, “wa maa batstsa fihimaa min daabbah” (dan makhluk-makhluk yang merayap yang Dia sebarkan pada keduanya) pada keduanya yaitu di langit dan bumi. Selain itu terdapat juga petunjuk kemungkinan berkumpulnya manusia dengan makhluk-makhluk tersebut, yaitu firman-Nya, “wa huwa ‘alaa jam’ihim idzaa yasyaa’u qadiir”.
Perhatikan juga pemilihan kata baatstsa (menyebar) yang menunjukkan tersebarkannya kehidupan di langit sana, dan di antara plenet-planet dan tata suryayang ada. Mari kita cermati kembali ayat ini secara runut :
Pertama, Allah SWT berfirman, “dan di antara tanda-tanda (keagungan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi.” Yang menguatkan bahwa semesta diciptakan dan telah ada sebelum diciptakannya kehidupan yang kita kenal.
Kedua, Allah SWT berfirman, “dan apa-apa yang ditebarkan-Nya padanya dari makhluk yang merayap.” Artinya kehidupan muali tersebar di langit dan di bumi dengan jalan bats (ditebarkan oleh Allah) dengan mengirim cikal bakal kehidupan ke bumidan dunia lain. Penelitian antariksa juga menunjukkan hal seperti ini. Hanya saja kita hars hati-hati dan tidak terperangkap oleh teori Barat yang menyimpang dari Al-Qur’an seperti teori evolusi atau teori kebetulan yang alami. Kita yakin bahwa Allah-lah yang telah menebarka cikal bakalkehidupan, Dia-lah yang telah menciptakan manusia dari tanah, dan menciptakan semua makhluk dari bibit dan induknya.
Pertanyaan penting perlu kita sampaikan ialah : Bukankah penemuan para pakar saat ini menunjukkan hal yang sama? Jadi dari mana Nabi Muhammad SAW mengetahui informasi-informasi mutakhir seperti ini? Betulkah beliau hanya mengadopsi berita ini dari sumber-sumber agama lain? Dari mana beliau mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang baru ditemukan para ahli di abad ke-21 ini?  Jawabannya, tidak dapat tidak bahwa itu semua adalah wahyu yang diterima beliau dari Allah Sang Pencipta yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Pertanyaan lain yang pantas dilontarkan kepada mereka yang meragukan risalah Rasulullah SAW “Siapakah pada abad ke-7 Masehi (pada saat turunnya Al-Qur’an) yang membayangkan keberadaan kehidupan lain di luar angkasa sana? Apa yang menyebabkan beliau membicarakan tema-tema seperti ini yang tentunya sangat rumit bila ditilik dari zamannya? (jika benar tuduhan mereka bahwa Al-Qur’an hanya ciptaan Nabi Muhammad SAW).
Jawabannya tidak pelak ialah karena Al-Qur’an bukan ciptaan Rasulullah Muhammad SAW tetapi wahyu Allah yang diturunkan kepada beliau. Ini sesuai dengan janji Allah : 
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tabda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ?” (Q.S. Fushshilat :53)
Allah-lah yang memberikan penjelasan tentang alam raya ini sebagai salah satu bukti kebenaran risalah Islam di masa seperti yang kita jalani ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar