Melacak Jejak Kehidupan
Di Luar Angkasa Luar
Oleh Sami al-Qasim
Pada tahun 2009 dari dunia
pengkajian antariksa diberitakan ambisi Australia untuk mengirimkan misi luar
angkasa mereka. Jaringan berita ABC Australia menyebutkan Australia bermaksud
mengirimkan misi antariksa ke planet Gels
581 yang dipandang sebagai planet paling mirip dengan bumi di luar tata
surya kita. Disebutkan bahwa planet ini ditemukan pada bulan April tahun 2007,
ukurannya diperkirakan mencapai delapan kali besar bumi, berjarak sekitar dua
puluh tahun cahaya dari bumi.
Program
misi angkasa luar ini mendapat sambutan luar biasa. Ini dapat terlihat dari
jumlah pengunjung situs Hello from Earth yang menembus angka dua
puluh enam juta hanya pada menit-menit awal peluncurannya sehingga sempat
menimbulkan gangguan terhadap situs yang dimaksud.
Tata surya
yang kita tempati meruakan salah satu di antara seratus milyar bintang. Ini
belum keseluruhan jagat raya ini, masih terdapat materi gelap, debu kosmik,
celah hitam dan benda lainnya. Para pakar memperkirakan terdapat satu milyar
bintang dalam galaksi tempat tata surya kita berada. Oleh karena itu dapat
dibayangkan betapa kecilnya kita sesungguhnya di belantara alam raya ini,
apalagi di hadapan Allah.
Wilson da
Silva, juru bicara misi menyatakan bahwa meskipun misi akan terbang dengan
kecepatan cahaya, yaitu 300 ribu kilometer perdetik. Misi akan menempuh perjalanan
selama dua puluh tahun, artinya misi baru akan sampai di planet dimaksud pada
tahun 2029. Dia juga memberikan isyarat tentang kemungkinan informasi yang akan
dikirim dengan penjelasan bahwa planet tersebut diyakini mengandung air, planet
pertama dari 358 planet yang ditemukan hingga sekarang yang memiliki peluang
terdapat kehidupan.
Perlu
diketahui bahwa Amerika menyembunyikan banyak informasi tentang proyek
penelitian kehidupan di angkasa luar. Tidak diragukan mereka memiliki berbagai
informasi tentang topik ini, tetapi mereka tidak mengizinkan untuk
dipublikasikan. Misi penjelajahan angkasa yang mereka lakukan dengan biaya
miliaran Dolar AS sudah barang tentu bukan kerja asal-asalan tanpa tujuan,
melainkan berdasarkan berbagai pertimbangan dan penelitian yang mengarahkan
kepada adanya kehidupan yang bisa jadi masih berupa kehidupan primitif atau
kehidupan yang telah berlangsung lama dan berkembang di luar planet Bumi ini.
Mereka berlomba untuk mengungkapkan rahasia ini.
Para pakar
menemukan berbagai spesies asing yang hidup di dasar laut dalam, ajaibnya
makhluk hidup tersebut tinggal di kawasan yang dekat dengan wilayah aliran lava
cair yang panas, sehingga membuat suhu air di sana menjadi panas dan ‘awalnya
dipandang’ mustahil ada kehidupan di sana. Adanya kehidupan dengan situasi yang
sangat sulit ini suatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Ini kemudian
menggiring pemikiran keberadaan kehidupan di planet lain meskipun kondisi dan
situasi disana sangat ekstrim.
Tidak
seorang pakar pun sebelumnya memperkirakan terdapat kehidupan di dalam sebuah
gua batu vulkanik yang diperkirakan terbentuk jutaan tahun yang lalu, tanpa
cahaya, tanpa udara, dan tanpa air. Tidak seorang pun berfikir ada yang
bertahan hidup dalam kondisi seperti ini. Ternyata belakangan terdeteksi adanya
kehidupan di sana. Oleh karena itu pertanyaan itu kembali muncul, jika memang
demikian tidak mustahil terdapat kehidupan di planet lain, Mars misalnya.
Para ahli
menemukan tanda-tanda kehidupan primitif pada sebuah meteorit yang pernah jatuh
ke Bumi. Belakangan mereka menemukan tanda-tanda yang menunjukkan kehidupan
yang merata pada berbagai kawasan, tidak hanya terkonsentrasi pada satu titik
atau satu lokasi.
Mari
memperhatikan jagat raya ini. Diperkirakan terdapat seratus milyar bintang di
langit, diantaranya milyaran bintang yang menyerupai matahari kita. Selain itu
terdapat pula jutaan bintang yang membentuk tata surya seperti matahari yang dikelilingi
planet-planetnya. Anggaplah terdapat satu planet saja pada masing-masing tata
surya tersebut yang mungkin terdapat kehidupan disana. Dapat diperkirakan
jumlah planet yang mungkin ditinggali makhluk hidup di luar angkasa sana. Ini
menggiring pada pakar untuk berfikir adanya kehidupan selain di bumi ini.
Lembaga
penelitian antariksa Amerika NASA menyampaikan bahwa dalam suatu penelitian
mereka, ditemukan perairan luas yang membeku di planet Mars. Penemuan ini
menurut mereka dapat saja menjadi alasan mengirim pesawat ulang antariksa dengan
membawa misi sejumlah pakar terkait dalam periode dua puluh tahun ini.
Informasi
tadi hanya sekelumit tentang bagaimana para ilmuwan berlomba-lomba mencari
kebenaranadanya kehidupan di luar Bumi. Sebagian besar mereka menyakini
keberadaannya, oleh karena itu, mereka berusaha untuk menemukan dan melakukan
kontak dengan makhluk asing tersebut. Sebagai muslim tentu kita tidak dapat
melewatkan berita seperti ini tanpa berkaca kepada Al- Qur’an yang telah
memberi isyarat adanya kehidupan di luar bumi ini (di langit), dan Allah Maha
Kuasa mempertemukan atau menghimpun kita dengan makhluk-makhluk tersebut, jika
mereka memang ada. Allah SWT berfirman,
“Di antara
tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang
merayap yang Dia sebarkan pada keduanya, dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan
semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (Q.S. Asy-Syuuraa :29)
Dalam ayat
tersebut terdapat petunjuk adanya makhluk selain yang terdapat di bumi,
perhatikan firman-Nya, “wa maa batstsa fihimaa min daabbah” (dan
makhluk-makhluk yang merayap yang Dia sebarkan pada keduanya) pada keduanya
yaitu di langit dan bumi. Selain itu terdapat juga petunjuk kemungkinan
berkumpulnya manusia dengan makhluk-makhluk tersebut, yaitu firman-Nya, “wa
huwa ‘alaa jam’ihim idzaa yasyaa’u qadiir”.
Perhatikan
juga pemilihan kata baatstsa
(menyebar) yang menunjukkan tersebarkannya kehidupan di langit sana, dan di
antara plenet-planet dan tata suryayang ada. Mari kita cermati kembali ayat ini
secara runut :
Pertama,
Allah SWT berfirman, “dan di antara tanda-tanda (keagungan)-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi.” Yang menguatkan bahwa semesta diciptakan dan
telah ada sebelum diciptakannya kehidupan yang kita kenal.
Kedua,
Allah SWT berfirman, “dan apa-apa yang ditebarkan-Nya padanya dari makhluk yang
merayap.” Artinya kehidupan muali tersebar di langit dan di bumi dengan jalan bats (ditebarkan oleh Allah) dengan
mengirim cikal bakal kehidupan ke bumidan dunia lain. Penelitian antariksa juga
menunjukkan hal seperti ini. Hanya saja kita hars hati-hati dan tidak
terperangkap oleh teori Barat yang menyimpang dari Al-Qur’an seperti teori
evolusi atau teori kebetulan yang alami. Kita yakin bahwa Allah-lah yang telah
menebarka cikal bakalkehidupan, Dia-lah yang telah menciptakan manusia dari
tanah, dan menciptakan semua makhluk dari bibit dan induknya.
Pertanyaan
penting perlu kita sampaikan ialah : Bukankah penemuan para pakar saat ini
menunjukkan hal yang sama? Jadi dari mana Nabi Muhammad SAW mengetahui
informasi-informasi mutakhir seperti ini? Betulkah beliau hanya mengadopsi
berita ini dari sumber-sumber agama lain? Dari mana beliau mendapatkan
pengetahuan-pengetahuan yang baru ditemukan para ahli di abad ke-21 ini? Jawabannya, tidak dapat tidak bahwa itu semua
adalah wahyu yang diterima beliau dari Allah Sang Pencipta yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa.
Pertanyaan
lain yang pantas dilontarkan kepada mereka yang meragukan risalah Rasulullah
SAW “Siapakah pada abad ke-7 Masehi (pada saat turunnya Al-Qur’an) yang
membayangkan keberadaan kehidupan lain di luar angkasa sana? Apa yang
menyebabkan beliau membicarakan tema-tema seperti ini yang tentunya sangat
rumit bila ditilik dari zamannya? (jika benar tuduhan mereka bahwa Al-Qur’an
hanya ciptaan Nabi Muhammad SAW).
Jawabannya
tidak pelak ialah karena Al-Qur’an bukan ciptaan Rasulullah Muhammad SAW tetapi
wahyu Allah yang diturunkan kepada beliau. Ini sesuai dengan janji Allah :
“Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tabda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah
bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu
adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas
segala sesuatu ?” (Q.S. Fushshilat :53)
Allah-lah
yang memberikan penjelasan tentang alam raya ini sebagai salah satu bukti
kebenaran risalah Islam di masa seperti yang kita jalani ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar