Zat
Berbahaya dalam Pasta Gigi
Oleh dr. Agus Rahmadi
Tanpa disadari, pasta gigi
mengandung fluor (mineral alamiah,
terdapat di semua sumber air termasuk laut) untuk menguatkan dan membuat gigi
tampak lebih putih. Namun unsur ini dapat menyebabkan fluorosis email jika
kadarnya berlebih dan tidak dapat membunuh bakteri gigi secara efektif.
Kadar fluor yang disyaratkan Standar Nasional Indonesia dalam pasta gigi
dewasa 800-1500 ppm, sedangkan pasta gigi anak 500-1000 ppm.
Zat berbahaya dalam pasta gigi
tersebut, antara lain:
- Fluoride, bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Deartemen kesehatan New Jersey menginformasi, pada komunitas anak muda yang menggunakan fluoride, terjadi peningkatan 6,9% kasus tulang melengkung akibat kanker tulang dan peningkatan 5% dalam semua jenis kanker. Efek fluoride menurut dr. Jonh Yiamouyiannis, gigi fluorosis (keropos), penuaan dini, tulang rapuh, kanker, berkurangnya kecerdasan anak, dan lainnya.
- Hidrogen peroksida, biasa digunakan untuk memutihkan gigi. Efeknya sama dengan fluoride.
- Alkohol, bersifat karsinogenik dan digunakan untuk mempercepat penyerapan bahan aktif lain pasta gigi.
SOLUSI
Pasta gigi bermasalah
sebaiknya segera diganti dengan bahan alami yang memiliki efek terapeutik (efek
penyembuhan) dan bersifat konstruktif, di antaranya :
1. Gambir. Tanaman ini memiliki daya antringensi dan
antibakteri. Gambir mengandung katekin, asam kutekutannat, pyrocathecol, gambir
fluoresens, kateku merah, quersetin, fixed
oil, lilin, dan sedikit alkaloid. Katekin dan asam kutekutannat merupakan
zat antibakteri. Tanaman gambir berkatein rendah, dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans sebesar
41,77%.
2. Siwak. Hasil penelitian Al-Lafi dan Ababneh (1995)
menunjukkkan, siwak mengandung mineral alami yang dapat membunuh bakteri,
menghilangkan plak, mencegah gigi berlubang, serta memlihara gusi. Siwak
mengandung klorida, potasium, sulfur, vitamin C, tanin, antidecay agent (zat anti pembusukan), dan lainnya, yang berfungsi
membersihkan, memutihkan, dan menyehatkan gigi-gusi.
3. Cengkeh. Berfungsi sebagai analgesik (penahan sakit),
sangat baik untuk gigi berlubang. Cara penggunaannya, ambil cengkeh secukupnya,
tempelkan ada bagian gigi yang berlubang.
TERAPI
PENUNJANG
- Lakukanlah terapi wudhu. Hasil penelitian dr Mustafa Syahatah, Dekan Fakultas THT, Universitas Alexandria, mengungkapkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit daripada orang ayng tidak berwudhu.
- Adapun berkumur-kumur dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukkan gusi, serta menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar